Terima Kasih Pada-Mu

Ryan Ritonga
2 min readNov 1, 2023

--

Sebuah puisi yang dibuat dalam rangka Bulan Keluarga. Puisi ini rencananya akan dibacakan dalam salah satu kegiatan di gereja. Namun karena (mungkin) materi terlalu berat dalam sebuah pandangan anak kecil, juga bentuknya lebih kepada prosa dibandingkan puisi, puisi ini digantikan dengan yang lain.

Terima kasih padamu

Ayah dan Ibuku.

Darimu aku belajar

Hidup dalam pencapaian dan ketulusan.

Aku heran dan bertanya:

Mengapa Ayah bekerja

Meninggalkan rumah?

Mengapa Ibu

Dengan pekerjaan rumah berjibaku?

Ayah dan Ibu memberi jawab

Dalam kehangatan dan dekapan

Yaitu untuk kehidupan dan keutuhan.

Suatu ketika aku dibawa

Sejenak ke tempat ayah bekerja.

Ada orang juga pekerjaan.

Ayah merasa bangga

Dengan rekan dan pencapaian.

Seperti aku di sekolahan,

Ada teman dan ada tugas.

Teringat aku yang terkadang malas.

Namun untuk keluarga kecil ini

Aku harus melatih diri

Dan mendapatkan nilai yang terbaik.

Suatu ketika aku diminta

Melakukan pekerjaan rumah:

Menyapu, mengepel atau menyuci.

Seolah tanpa merasa letih

Ibu menyontohkan tanpa tawar hati.

Seperti kamarku sendiri:

Perlu disapu, dipel dan dibersihkan.

Teringat aku yang punya kamar kotor.

Namun untuk keluarga kecil

Ini aku harus melatih diri

Untuk rajin bersihkan kamar sendiri.

Terima kasih padamu,

Ayah dan Ibuku

Darimu aku belajar kehidupan

Dalam pencapaian dan ketulusan

Dalam Saat Teduh bersama

Aku mendengar Ayah dan Ibu

Mengucap cerita dan asa

Kepada Tuhan Yesus

Yang berkuasa atas segalanya

Terima kasih Tuhan Yesusku

Engkau anugerahkan orang tua kepadaku

Yang memberi pelajaran padaku

Tentang kehidupan dan syukur selalu.

Bekasi, Oktober 2018

--

--

Ryan Ritonga
Ryan Ritonga

Written by Ryan Ritonga

0 Followers

Penulis, dadakan, gurih-gurih nyoi

No responses yet